Pengertian Volatilitas (Volatility)
Volatilitas adalah ukuran perubahan statistik suatu harga sekuritas dalam periode tertentu. Sekuritas yang dimaksud umumnya saham ataupun valuta asing (valas). Jika tingkat volatilitas tinggi, maka harga instrumen investasi bisa naik dalam waktu cepat, namun bisa tiba-tiba turun dengan cepat juga.
Hal ini dapat memunculkan selisih yang sangat besar antara harga tertinggi dan terendah. Sebaliknya, kalau harga suatu instrumen stabil, artinya tingkat volatility-nya rendah.
Di pasar saham sendiri, istilah ini sering memunculkan kesalahpahaman. Sederhananya, volatilitas adalah kisaran perubahan harga dari sebuah instrumen investasi dalam periode tertentu.
Volatility juga dapat kita jadikan sebagai acuan untuk memperkirakan peluang maupun risiko. Selain itu, istilah ini juga berkaitan dengan beta dan deviasi standar.
Tingkat volatilitas saham berasal dari perhitungan deviasi standar tahunan yang ditujukan untuk mengukur risiko pada periode berikutnya. Seorang trader berpengalaman yang ingin mendapatkan keuntungan dari investasi saham dalam waktu singkat cenderung akan memilih saham dengan tingkat volatility tinggi.
Saham yang volatile umumnya bisa melambung dalam waktu singkat, meskipun risiko kerugiannya juga tinggi.
Baca juga: Mengenal Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya
Kesimpulan: Mengakrabi Volatilitas Kripto
Volatilitas adalah karakteristik utama pasar mata uang kripto yang — untuk saat ini — tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Alih-alih khawatir akan volatilitas, memahami penyebab dan implikasinya dapat membantu individu mengambil keputusan yang tepat dan berpotensi memanfaatkan peluang yang ada.
Melalui riset menyeluruh, manajemen risiko, dan strategi trading yang disiplin, trader dapat mencermati gejolak pasar dan meminimalkan potensi kerugian. Alat analisis teknis dapat membantu memprediksi dan mengelola volatilitas, sementara strategi diversifikasi dan manajemen portofolio dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan.
Seiring dengan makin berkembangnya pasar kripto, mengakrabi volatilitas menjadi makin penting. Mengikuti informasi, beradaptasi dengan kondisi pasar, dan mempertahankan perspektif jangka panjang dapat membantu trader mengambil keputusan yang tepat.
Semua contoh yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Anda tidak boleh menafsirkan informasi atau materi lainnya sebagai nasihat hukum, perpajakan, investasi, keuangan, keamanan siber, atau nasihat lainnya. Di dalamnya sama sekali tidak terkandung ajakan, rekomendasi, dukungan, atau tawaran dari Crypto.com untuk berinvestasi, membeli, atau menjual koin, token, atau aset kripto lainnya. Keuntungan dari pembelian dan penjualan aset kripto dapat dikenai pajak, termasuk pajak keuntungan modal, di yurisdiksi Anda.
Kinerja masa lalu tidak menjamin atau mencerminkan kinerja masa depan. Nilai aset kripto bisa naik atau turun, Anda juga bisa kehilangan semua atau sebagian besar nilai aset yang Anda beli. Ketika menilai aset kripto, Anda hendaknya melakukan riset dan uji tuntas sendiri untuk membuat penilaian terbaik, sebab setiap pembelian menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya.
Volatillitas merupakan salah satu jenis kata yang mungkin terdengar asing. Khususnya bagi masyarakat awam yang memang tidak pernah mendengar jenis kata tersebut.
Lain halnya dengan mereka yang berkecimpung dalam dunia ekonomi dan keuangan, jenis kata satu ini tentu sangat terdengar familiar. Untuk lebih memahami tentang volatilitas, mari simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Pasar Berjangka: Pengertian, Fungsi dan Pelaku Pasar
Bagi yang sedang menggeluti dunia investasi dan keuangan, pengertian volatilitas adalah konsep yang penting untuk kamu pahami. Mengapa? Simak informasinya di bawah ini.
Volatilitas adalah alat untuk membantu kamu memahami seberapa jauh harga suatu aset bisa berubah dari waktu ke waktu, yang pada akhirnya memberikan pengaruh pada keuntungan dan risiko sebuah investasi.
Berbicara tentang perubahan atau naik-turun harga, volatilitas kerap dikira sama dengan fluktuasi.
Namun, volatilitas ternyata melibatkan kompleksitas dan mencakup lebih banyak aspek daripada fluktuasi. Biar tidak bingung, yuk pahami lebih dalam tentang apa itu volatilitas!
Arti volatilitas adalah seberapa besar perubahan harga suatu sekuritas atau indeks pasar dalam suatu periode waktu.
Makin besar volatilitas, makin besar risiko yang terkait dengan produk atau aset investasi tersebut.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, volatilitas adalah cerminan naik-turun harga yang signifikan dan cepat pada aset atau pasar keuangan, seperti saham, mata uang, dan komoditas.
Jadi, ketika berbicara tentang volatilitas, kita sebenarnya membahas seberapa bergejolaknya pergerakan harga suatu instrumen keuangan dalam waktu tertentu.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Volatilitas Mata Uang Kripto
Karena volatilitas merupakan hal yang umum, akan sangat membantu jika kita mempelajari apa saja yang memengaruhinya. Ada sejumlah faktor yang berkontribusi pada volatilitas di pasar kripto.
Sentimen pasar memiliki peran yang sangat penting. Berita, media sosial, dan sentimen trader bisa sangat memengaruhi dinamika permintaan dan penawaran mata uang kripto, yang menyebabkan gejolak pergerakan harga. Dengan kata lain, jika berita buruk tentang kripto tersebar di TikTok atau X, dapat diduga volatilitas bakal menggejolak.
Apa Saja Jenis Jenis Volatilitas di Aset Kripto?
Di bawah ini adalah beberapa jenis volatilitas di aset kripto yang perlu diketahui, yakni sebagai berikut:
Jenis-jenis volatilitas
Adapun volatilitas jika dibagi secara lebih lanjut memiliki dua jenis secara umum, yaitu historical volatility dan expected volatility. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Historical volatility
Merupakan deviasi yang nilainya standar dari sebuah aset yang dihitung dari harga historis dalam jangka waktu tertentu. Artinya, dalam hal ini harga yang ditetapkan berdasarkan evaluasi dari harga sebelumnya yang pernah diterapkan, sehingga tidak akan jauh berbeda dari harga-harga lama yang pernah diluncurkan sebelumnya.
2. Expected volatility
Merupakan penentuan harga yang didasarkan pada risiko yang diperkirakan, sehingga dalam hal ini yang menjadi tolok ukur penetapan harga, yaitu risiko yang direncanakan dengan harapan risiko ini akan terjadi ke depannya.
Melalui mekanisme expected volatility, tentu saja hal ini menjadi stimulus harga yang membantu menentukan risiko masa depan nantinya, sehingga baik risiko positif maupun negatif sudah dapat diprediksi sejak awal oleh para pemain dalam pasar keuangan.
Peristiwa Makroekonomi
Peristiwa makroekonomi, seperti krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik, juga dapat memicu volatilitas di pasar mata uang kripto. Peristiwa semacam ini dapat menimbulkan pelarian aset ke tempat yang aman, pengguna membeli atau menjual mata uang kripto sebagai respons terhadap meluasnya ketidakpastian pasar. Contohnya, pengumuman suku bunga oleh pemerintah.
Memahami faktor-faktor ini dan interaksinya sangat penting untuk mencermati gejolak pasar dan mengambil keputusan yang tepat dalam lanskap mata uang kripto yang terus berubah.
Harus membuat trading plan
Sebelum membeli aset kripto, wajib bagi para trader untuk membuat trading plan terlebih dahulu.
Trading plan yang dihasilkan itu harus selaras dengan kondisi pasar dan gaya trading yang akan digunakan.
Di samping itu, lakukan juga analisis atas aset kripto, baik teknikal maupun fundamental.
Apakah volatilitas selalu buruk?
Di satu sisi, volatilitas menciptakan ketidakpastian dan risiko kerugian. Namun di sisi lain, juga membuka peluang keuntungan bagi trader dan investor yang siap mengambil risiko.
Selain itu, volatilitas juga membantu harga aset mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.
Jadi, volatilitas tidak selalu buruk karena kita juga bisa mengambil manfaatnya sebagai peluang.
Nilai kripto di masa depan yang belum pasti
Faktor berikutnya yang mendorong volatilitas aset kripto adalah nilai kripto di masa depan yang belum pasti.
Hal itu terkait dengan penilaian yang beragam mengenai nilai intrinsik pada aset uang kripto sebagai penyimpan nilai serta cara transfer nilai.
Adapun penyimpan nilai merupakan fungsi ketika aset bisa berguna di masa mendatang dengan beberapa prediksi.
Dalam hal ini, suatu penyimpan nilai bisa disimpan serta ditukar dengan barang/jasa di masa mendatang.
Sementara itu, metode transfer nilai merupakan masing-masing objek/konsep yang dipakai untuk mengirimkan properti berbentuk aset dari satu pihak ke pihak lain.